Hari kedelapan peperangan telah dimulai. Pada mulanya ada sebuah pertarungan antara Bhisma dan Bhima. Bhima ingin membunuh saudara-saudara Duryodhana sebanyak-banyaknya. Ia membunuh delapan dari mereka satu persatu. Saat itu tengah hari, Pandava menyerang Bhisma dengan pasukan gabungan. Pasukan Pandava dibakar oleh Bhisma, Drona dan Asvattama.
Terjadi kepanikan dalam pasukan Kaurava. Suara kemenangan terompet kerang ditiupkan oleh Pandava menunjukkan bahwa pasukan Duyodhana telah benar-benar dikalahkan oleh Gatotkaca. Duryodhana pergi menemui kakeknya dan memberitahunya tentang apa yang terjadi sejauh ini. Ia ingin Bhisma berangkat dan membunuh Gatotkaca.
Bhisma bertempur sekali lagi dengan Arjuna. Duryodhana patah hati karena dua puluh empat saudaranya telah dibunuh oleh Bhima. Matahari telah terbenam. Hari yang menakutkan telah dilaui. Para kstrya kembali ke tendanya. Kekalahan pada kedua belah pihak sangat banyak namun Pandava menang tanpa menyebutkan arjuna dan Abimanyu.
11. Malam di Tenda Bhisma
Duryudhana sangat sedih dan orang yang bisa menenangkannya adalah Radheya. Ia menceritakan semua masalahnya kepada Radheya. Radheya mau bertarung dengan Pandava jika Bhisma meletakkan senjatanya. Duryodhana segera pergi ke tenda kakeknya. Ia duduk di dekatnya setelah memberikan hormat padanya. Bhisma terluka oleh kata-kata Duryodhana.
Delapan hari telah berlalu. Radheya secara bertahap mempersiapkan dirinya untuk menghadapi siksaan yang menyakitkan yang telah menunggunya karena jika Bhisma meletakkan senjatanya besok ia harus perang namun Radheya kini mencintai Pandava dengan cinta yang lebih agung dari cinta Bhisma pada mereka tetapi ia tidak bisa mengatakan hal ini pada siapapun. Radheya berdoa demi kebaikan nama baiknya dan juga untuk kematiannya di medan perang.
12. Bhisma-Api Membakar Hutan
Hari kesembilan dari peperangan itu telah tiba. Duryodhana sangat bersemangat karena kakeknya berjanji untuk untuk bertarung dengan baik hari ini. Pertarungan ini dimulai dengan Abimanyu yang menyerang pasukan Duryodhana. Kemudian Uryodhana memangil Alambhusa dan memintanya untuk menantang Abimanyu. Arjuna bergabung dengan putranya. Cara Arjuna bertarung membuat Drona terharu dan meneteskan air mata.
Ia bangga pada muridnya dan ia harus bertarung melawannya. Kemarahan Bhisma meningkat, pasukan Pandava dihancurkan dalam waktu yang cepat. Dengan panah-panahnya Arjuna memotong panji Bhisma. Krsna jengkel dengan kelembutn arjuna. Ia mengeluarkan cakra dari tangan kirinya dengan kesal dan wajahnya dipenuhi dengan kemarahan. Ia berdiri di hadapan Bhisma. Arjuna sangat ketakutan. Ia memohon pada Krsna untuk tidak membunuh Bhisma. Malam telah turun dan pertarungan harus dihentikan.
0 komentar:
Post a Comment