Thursday 25 June 2015

Kisah Kehidupan Terdahulu Karna (Mahabharata)

Siapakah Karna pada kehidupan sebelumnya? Seperti yang kita ketahui, bahwa nama Ir. Soekarno merupakan inspirasi dari kisah Mahabharata yaitu Karna. Nama Soekarno sendiri berasal dari kata Soe (Su = baik) dan Karno (Karna = kakak tertua Pandava yakni salah satu Maharti/ pahlawan dalam cerita Mahabharata). Kehidupan Masa Lalu Karna adalah sebagai Asura yang bernama Sahasrakavacha.

Sebelum menjadi Karna, ia adalah reinkarnasi dari Iblis jahat (Asura atau Rakshasa) yang bernama “Sahasra Kavacha” atau “Dambhodbhava” atau “Tanasura” yang  telah menindas jutaan manusia tak berdosa dan para Brahmana dan juga telah menciptakan kekacauan di Bumi  serta Swargaloka. Suatu hari Dambhodbhava ingin menjadi sangat kuat sehingga ia berdoa kepada Dewa Matahari (Dewa Surya). Setelah sekian lama berdoa, hingga akhirnya Dewa Surya muncul di hadapannya.

  • Dewa Surya berkata: "Bukalah matamu, Aku senang dengan pengabdian mu"
  • Dambhodbhava sesakan-akan menyembunyikan senyumnya dan berkata: "Dewa Surya, aku memujamu, aku ingin meminta Keabadian..berilah aku anugrah Keabadian"
  • Dewa Surya menjawab: "Ketahuilah, setiap Mahluk hidup yang terlahir di dunia ini, haruslah mati pada akhirnya, agar Alam tetap seimbang. Kecuali ada takdir yang harus dipenuhi. Jadi, hal itu tidak mungkin Aku berikan kepadamu. Karena tidak ada yang akan abadi di dunia ini.."
  • Dambhodbhava berpikir kembali dalam benaknya, bagaimanapun caranya, Dewa Surya akan tetap tidak memberikan Keabadian, dan hal itu memang benar. Lalu ia mengajukan permohohan lain: "Tuhanku, kalau begitu berilah aku Seribu Pakaian Baja (Kavacha) yang akan melindungi tubuhku ini, dan hanya orang yang melakukan tapa ribuan tahun lamanya yang bisa menembus Baju Bajaku, dan orang itu akan mati setelah menembus Baju Bajaku ini. Oh, Dewa Surya."

Seiring berjalannya waktu, Sahasrakavacha mulai menyerang area sekitar hutan Badrinath, dimana Nara dan Yana tinggal disana. Nara pergi mendatangi Sahasrakavacha dan menantangnya. Sahasrakavacha meremehkan Nara dan berkata bahwa tidak ada satu orang pun yang akan mampu mengalahkannya dan menembus baju saktinya, namun Nara hanya tersenyum dengan tenang Sahasrakavacha menatap mata tenang Nara dan untuk pertama kalinya merasa ada ketakutan dalam dirinya.

  • Sahasrakavacha berkata gugup: "Aku bisa dibunuh hanya dengan melakukan penebusan dosa selama seribu tahun!
  • Nara menatap Sahasrakavacha dan berkata: "Aku tidak melakukan penebusan dosa apapun, tapi adik ku Yana, melakukannya untuk ku. Namun bukan dia, tapi akulah yang datang untuk melawanmu".

Sahasrakavacha mengangkat senjata dan pertarungan dimulai. Sahasrakavacha menghadapi serangan Nara dan terkejut. Ia menyadari bahwa Nara sangat kuat dan memang mendapat banyak kekuatan  dari saudaranya, Yana. Baju Baja pertama Sahasrakavacha pecah ia menyadari bahwa Nara dan Yana adalah satu. Mereka hanya dua orang yang mempunyai jiwa yang sama. Tapi Sahasrakavacha tidak terlalu khawatir. Dia hanya kehilangan salah satu bajunyanya dan berhasil membunuh Nara. Yana tersenyum dan menatap saudaranya. Dia menutup matanya dan mengucap mantra. Sahasrakavacha tidak bisa percaya saat melihat Nara hidup lagi.

Sahasrakavacha merasa ketakutan saat ia menyadari bahwa Yana telah melakukan pertapaan selama seribu tahun dan telah memperoleh mantra yang dapat menghidupkan orang yang telah meninggal. Nama mantra itu adalah “Mritunjay Mantra”. Dalam pertempuran itu, Nara tewas sebanyak 999 kali sekaligus berhasil memecahkan 999 Baju Baja Sahasrakavacha. Sahasrakavacha menyadari bahwa ia tidak pernah bisa mengalahkan dua bersaudara itu, Sahasrakavacha menyerah dan melarikan diri. Dia memutuskan untuk berlindung kepada Dewa Surya, karena Dewa Surya yang telah memberinya anugerah.

Nara dan Yana pergi menghadap Dewa Surya dan meminta Dewa Surya menyerahkan  Sahasrakavacha , namun Dewa Surya menolak karena Sahasrakavacha adalah pemuja setia-Nya. Nara menjadi marah dan mengutuk Dewa Surya agar sebagian dari energinya dan jiwa Sahasra Kavacha menjadi satu terlahir mejadi manusia dan akan mengalami banyak kemalangan semasa hidupnya. Kejadian ini berlangsung pada akhir Treta Yuga. (Dalam keyakinan Hindu ada empat Yuga - Satya Yuga,  Treta Yuga, Dwapara Yuga dan Kali Yuga. Setiap Yuga terus mengalami kerusakan nilai-nilai kemanusiaan dengan yang terburuk di Kali Yuga. Pada akhir setiap yuga, alam dimurnikan dan diciptakan kembali).

Segera setelah itu, Treta Yuga berakhir dan dimulai lah awal Dwapara Yuga. Untuk memenuhi janji untuk menghancurkan Sahasra Kavacha, Nara dan Yana terlahir kembali. Kelahiran mereka berdua kali ini sebagai “Krishna” dan “Arjuna”. Karena kutukan Nara, Sahasrakavacha terlahir sebagai Karna, putra sulung Dewi Kunti. Karna lahir dengan salah satu baju pelindung dan anting sebagai perlindungan alami, karena 999 baja pelindung Sahasrakavacha dihancurkan, sehingga yang terakhir yang tersisa milik Sahasrakavacha saat bertarung melawan Nara dan Yana.

Makna Filosofi Kisah Kehidupan Karna Sebelumnya:
Karma (hasil perbuatan) yang sudah pasti akan berlaku tidak hanya pada kehidupan sekarang saja, tetapi juga berlaku untuk kehidupan yang akan datang. Karena “masa lalu adalah cermin untuk masa sekarang dan masa sekarang adalah benih untuk kehidupan dimasa yang akan datang”. Karna sebenarnya adalah Raksasa Dambodbhava atau Sahasrakavacha dalam kehidupannya terdahulu yang telah melakukan banyak kejahatan, sehingga ia terlahir sebagai manusia untuk membayar semua dosa yang dilakukannya pada kehidupan di Zaman Dwapara Yuga.

Terimakasih Kepada:
  • Mahayuge.blogspot.com
  • ATMartikel.blogspot.com
  • Cerita Rakyat Pulau Dewata
  • Wasiwa.com

Kisah Kehidupan Terdahulu Karna (Mahabharata) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
Posted by Maha Yuge
Maha Yuge Updated at: 13:26

0 komentar:

Post a Comment