4. Awal dari Akhir
Perang sudah dimulai. Gerakan pertama dari Kurava
dengan Bhisma pada barisan depan, Dussasana maju menuju pasukan musuh. Bhima
segera menyerang pasuka Duryodhana. Ketika matahari tepat diatas pertarungan
belum mereda.
Bhisma maju kedepan menembus barisan pasukan dan ia bertemu
dengan Arjuna. Pada saat sore akan segera menjelang malam pasukan Pandava telah
banyak kehilangan prajuritnya.
Abimanyu dengan sangat marah segera mendekati
Bhisma. Akhirnya sebuah tombak yang tajam dilemparkan oleh Bhisma dan menembus
tameng Sveta dan pangeran muda dari Virata ini tewas, terbunuh pada hari
partama pertempuran itu. Hari pertama pertempuran telah berakhir Pandava telah
banyak kehilangan banyak prajuritnya. Ksatrya-ksatrya yang tewas dipihak
Pandava adalah Uttara, Sveta, putra-putra Virata.
5. Hari Kedua
Hari kedua perang yang menakutkan telah tiba.
Genderang dipukul sekali lagi. Terompet ditiup sekali lagi pertanda pertempuran
akan dimulai. Bhisma bertarung dengan Bhima, Abimanyu, Satyaki, Kekeya
bersaudara, Virata dan Dhrstadyumna.
Mereka semua tidak dapat menaha serangan Bhisma. Pasukan-pasukan jatuh secepat panah-panahnya. Arjuna melihat dari kejahuan. Krsna segera mengarahkan keretanya menuju tempat Bhisma berada. Arjuna melukai Bhisma dan Drona dengan panah-panahnya.
Bhisma juga melukai dada Krsna dengan panahnya yang menakutkan. Arjuna membunuh kusir kakeknya begitu pula dengan Satyaki, ia membunuh kusir Bhisma dengan panahnya. Dengan kusirnya yang terbunuh Bhusma melarikan diri dari pertempuran. Matahari telah terbenam. Semua pasukan kembali ke tendanya.
Mereka semua tidak dapat menaha serangan Bhisma. Pasukan-pasukan jatuh secepat panah-panahnya. Arjuna melihat dari kejahuan. Krsna segera mengarahkan keretanya menuju tempat Bhisma berada. Arjuna melukai Bhisma dan Drona dengan panah-panahnya.
Bhisma juga melukai dada Krsna dengan panahnya yang menakutkan. Arjuna membunuh kusir kakeknya begitu pula dengan Satyaki, ia membunuh kusir Bhisma dengan panahnya. Dengan kusirnya yang terbunuh Bhusma melarikan diri dari pertempuran. Matahari telah terbenam. Semua pasukan kembali ke tendanya.
6. Kemarahan Krsna
Dengan sekejap pertarungan dimulai. Pertarungan
berlangsung dengant sengit. Kereta Satyaki dihancurkan oleh Sakuni. Satyaki
melompat ke kereta Abimanyu dan melanjutkan pertarungan. Kemampuan Gatotkaca
mulai terlihat hari ini. Bhima datang untuk bertarung dengan Duryudhana
sekarang, musuh bebuyutannya.
Semuanya senang melihat kereta arjuna yang mendekati Bhisma. Panji Bhisma jatuh dengan satu tembakan panah arjuna. Krsna yang agung merubah wujud manusianya dan memikirkan wujud kedewataannya. Ia sekarang menjadi penghancur yang agung Narayana.
Krsna mengacungkan cakra ditangan kirinya dan datang berdiri didepan Bhisma. Arjuna berusaha menenangkan Krsna. Krsna dengan tenang naik ke keretanya dengan senyumnya yang lembut. Pasukan Kurava dihancurkan oleh panah-panah Arjuna. Pertempuran pada Hari ketiga sudah selesai. Pasukan Kurava sangat sedih melihat Arjuna yang beraksi sangat menakutkan.
Semuanya senang melihat kereta arjuna yang mendekati Bhisma. Panji Bhisma jatuh dengan satu tembakan panah arjuna. Krsna yang agung merubah wujud manusianya dan memikirkan wujud kedewataannya. Ia sekarang menjadi penghancur yang agung Narayana.
Krsna mengacungkan cakra ditangan kirinya dan datang berdiri didepan Bhisma. Arjuna berusaha menenangkan Krsna. Krsna dengan tenang naik ke keretanya dengan senyumnya yang lembut. Pasukan Kurava dihancurkan oleh panah-panah Arjuna. Pertempuran pada Hari ketiga sudah selesai. Pasukan Kurava sangat sedih melihat Arjuna yang beraksi sangat menakutkan.
0 komentar:
Post a Comment