Bima atau Bimasena adalah seorang tokoh
protagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia merupakan putra Kunti, dan dikenal
sebagai tokoh Pandawa yang kuat, bersifat selalu kasar dan menakutkan bagi
musuh. Saudara seayahnya ialah Hanoman, wanara terkenal dalam epos Ramayana.
Mahabharata menceritakan bahwa Bima gugur di pegunungan bersama keempat
saudaranya setelah Bharatayuddha berakhir. Cerita tersebut dikisahkan dalam
jilid ke-18 Mahabharata yang berjudul Mahaprasthanikaparwa. Bima setia pada satu
sikap, yaitu tidak suka berbasa-basi, tak pernah bersikap mendua, serta tidak
pernah menjilat ludahnya sendiri
Arti
Nama Bima
Kata Bhima dalam bahasa Sanskerta
artinya adalah 'hebat', 'dahsyat', 'mengerikan'. Nama lain Bima yaitu
Wrekodara, dalam alih aksara bahasa Sanskerta dieja vṛkodhara, artinya ialah
"perut serigala", dan merujuk ke kegemarannya makan. Nama julukan
yang lain adalah Bhīmasena yang berarti panglima perang.
Kelahiran
Bimasena
Dalam wiracarita Mahabharata diceritakan
bahwa Pandu tidak dapat membuat keturunan akibat kutukan dari seorang resi di
hutan. Kunti (istri Pandu) berseru kepada Bayu, sang dewa angin. Dari hubungan
Kunti dengan Bayu, lahirlah Bima. Atas anugerah dari Bayu, Bima menjadi orang
yang paling kuat dan penuh dengan kasih saying.
Masa
Muda Vrikodara
Pada masa kanak-kanak, kekuatan Bima
tidak ada tandingannya di antara anak-anak sebayanya. Kekuatan tersebut sering
dipakai untuk menjahili para sepupunya, yaitu Korawa. Duryodana sangat benci
dengan sikap Bima yang selalu jahil. Kebencian tersebut berkembang menjadi niat
untuk membunuh Bima. Pada suatu hari ketika para Korawa serta Pandawa pergi
bertamasya di daerah sungai Gangga, Duryodana menyuguhkan makanan dan minuman
kepada Bima, yang sebelumnya telah dicampur dengan racun. Karena Bima tidak
curiga, ia menyantap makanan tersebut. Makanan tersebut membuat Bima jatuh
pingsan, lalu tubuhnya diikat kuat-kuat oleh Duryodana dengan menggunakan
tanaman menjalar, setelah itu dihanyutkan ke sungai Gangga dengan rakit. Saat
rakit yang membawa Bima sampai di tengah sungai, ular-ular yang hidup di
sekitar sungai tersebut mematuk badan Bima. Secara ajaib, bisa ular tersebut
berubah menjadi penangkal bagi racun yang dimakan Bima. Ketika sadar, Bima
langsung melepaskan ikatan tanaman menjalar yang melilit tubuhnya, lalu ia
membunuh ular-ular yang menggigit badannya. Beberapa ular menyelamatkan diri
untuk menemui rajanya, yaitu Antaboga (Naga Basuki). Saat Antaboga mendengar
kabar bahwa putra Pandu yang bernama Bima telah membunuh anak buahnya, ia
segera menyambut Bima dan memberinya minuman, yang semangkuknya memiliki
kekuatan setara dengan sepuluh gajah. Bima meminumnya tujuh mangkuk, sehingga
tubuhnya menjadi sangat kuat, setara dengan 70 gajah. Bima tinggal di istana
Naga Basuki selama delapan hari, dan setelah itu ia pulang.
Pada usia remaja, Bima dan
saudara-saudaranya dididik dan dilatih dalam bidang militer oleh Drona. Dalam
mempelajari senjata, Bima lebih memusatkan perhatiannya untuk menguasai ilmu
menggunakan gada, sebagaimana Duryodana. Mereka berdua menjadi murid Baladewa,
yaitu saudara Kresna yang mahir dalam menggunakan senjata gada. Dibandingkan
dengan Bima, Baladewa lebih menyayangi Duryodana, dan Duryodana juga setia
kepada Baladewa.
Peristiwa
di Waranawata
Ketika Bima beserta ibu dan
saudara-saudaranya berlibur di Waranawata, ia dan Yudistira sadar bahwa rumah
penginapan yang disediakan untuk mereka, telah dirancang untuk membunuh mereka
serta ibu mereka. Pesuruh Duryodana, yaitu Purocana telah membangun rumah
tersebut sedemikian rupa dengan bahan seperti lilin sehingga cepat terbakar.
Bima hendak segera pergi, namun atas saran Yudistira mereka tinggal di sana
selama beberapa bulan.
Pada suatu malam, Dewi Kunti mengadakan
pesta dan seorang wanita yang dekat dengan Purocana turut hadir di pesta itu
bersama dengan kelima orang puteranya. Ketika Purocana beserta wanita dan
kelima anaknya tersebut tertidur lelap karena makanan yang disuguhkan oleh
Kunti, Bima segera menyuruh agar ibu dan saudara-saudaranya melarikan diri dengan
melewati terowongan yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian, Bima mulai membakar
rumah lilin yang ditinggalkan mereka. Oleh karena ibu dan saudara-saudaranya
merasa mengantuk dan lelah, Bima membawa mereka sekaligus dengan kekuatannya
yang dahsyat. Kunti digendong di punggungnya, Nakula dan Sadewa berada di
pahanya, sedangkan Yudistira dan Arjuna berada di lengannya.
Ketika keluar dari ujung terowongan,
Bima dan saudaranya tiba di sungai Gangga. Di sana mereka diantar menyeberangi
sungai oleh pesuruh Widura, yaitu menteri Hastinapura yang mengkhwatirkan
keadaan mereka. Setelah menyeberangi sungai Gangga, mereka melewati Sidawata
sampai Hidimbawana. Dalam perjalanan tersebut, Bima memikul semua saudaranya
dan ibunya melewati jarak kurang lebih 72 mil.
Peristiwa
di Hidimbawana
Di Hidimbawana, Bima bertemu dengan
raksasa wanita bernama Hidimbi. Hidimbi menyamar menjadi wanita normal dan
jatuh cinta kepada Bima. Hidimba (kakak Hidimbi) marah karena Hidimbi telah
jatuh cinta dengan seseorang yang seharusnya menjadi santapan mereka. Perkara
itu berujung pada perkelahian antara Bima dengan Hidimba. Bima memenangkan
pertarungan dan berhasil membunuh Hidimba. Kemudian Bima menikah dengan
Hidimbi. Seorang putra yang diberi nama Gatotkaca lahir dari perkawinan mereka.
Bima dan keluarganya tinggal selama beberapa bulan bersama dengan Hidimbi dan
Gatotkaca, setelah itu mereka melanjutkan perjalanan.
Bima
Membunuh Raksasa Bhaka
Setelah melewati Hidimbawana, para
Pandawa beserta ibunya tiba disebuah kota yang bernama Ekacakra. Di sana mereka
menumpang di rumah keluarga brahmana. Pada suatu hari ketika Bima dan ibunya
sedang sendiri, sementara keempat Pandawa lainnya pergi mencari makanan,
brahmana pemilik rumah memberitahu mereka bahwa seorang raksasa yang bernama
Bakasura meneror kota Ekacakra. Atas permohonan penduduk desa, raksasa tersebut
berhenti mengganggu kota, namun sebaliknya seluruh penduduk kota diharuskan
untuk mempersembahkan makanan yang enak serta seorang manusia setiap minggunya.
Kini, keluarga brahmana yang menyediakan tempat tinggal bagi mereka yang
mendapat giliran untuk mempersembahkan salah seorang keluarganya. Merasa
berhutang budi dengan kebaikan hati keluarga brahmana tersebut, Kunti berkata
bahwa ia akan menyerahkan Bima yang nantinya akan membunuh raksasa Baka.
Mulanya Yudistira menolak, namun akhirnya ia setuju.
Pada hari yang telah ditentukan, Bima
membawa segerobak makanan ke gua Bakasura. Di sana ia menghabiskan makanan yang
seharusnya dipersembahkan kepada sang raksasa. Bakasura merasa terhina atas
kelakuan Bima. Ia marah dan menyerang Bima. Setelah pertarungan berlangsung
lama, Bima meremukkan tubuh Bakasura. Lalu ia menyeret tubuh Bakasura sampai di
pintu gerbang Ekacakra. Atas usaha Bima, kota Ekacakra menjadi tenang kembali.
Ia dan keluarganya tinggal di sana selama beberapa lama, sampai akhirnya
Pandawa memutuskan untuk pergi ke Kampilya, ibukota Kerajaan Panchala, karena
mendengar cerita mengenai Dropadi dari seorang brahmana. Bima juga mempunyai
anak dari Dropadi bernama Sutasoma, sedangkan anak dari pernikahannya dengan
Putri Balandhara dari Kerajaan Kashi adalah Sarwaga. Semua anak Bima gugur
dalam Perang di Kurukshetra.
Bima
dalam Bharatayuddha
Dalam perang di Kurukshetra, Bima
berperan sebagai komandan tentara Pandawa. Ia berperang dengan menggunakan
senjata gada. Pada hari terakhir Bharatayuddha, Bima berkelahi melawan
Duryodana dengan menggunakan senjata gada. Pertarungan berlangsung dengan
sengit dan lama, sampai akhirnya Kresna mengingatkan Bima bahwa ia telah
bersumpah akan mematahkan paha Duryodana. Seketika Bima mengayunkan gadanya ke
arah paha Duryodana. Setelah pahanya diremukkan, Duryodana jatuh ke tanah, dan
beberapa lama kemudian ia mati. Baladewa marah hingga ingin membunuh Bima,
namun ditenangkan Kresna karena Bima hanya ingin menjalankan sumpahnya.
Kematian
Bima
Bima meninggal ketika sedang melakukan
perjalanan terahirnya mendaki gunung Himalaya untuk melakukan pertapaan atas
saran dari rsi Byasa.
Terima kasih kepada Wikipedia Inonesia,
Google, blog-blog yang terkait dan sahabat Mahabharata yang telah berkunjung.
Download Film Mahabharata Dubbing Indonesia Full Episode
Download Film Mahabharata Dubbing Indonesia Full Episode
0 komentar:
Post a Comment