Monday 27 April 2015

Ciri Zaman Kaliyuga (Kiamat Menurut Hindu)


Kiamat adalah musnahnya seluruh mahluk hidup di alam semesta lalu dikumpulkan disuatu tempat (dalam islam disebut padang pasir) kemudian ditimbang amal perbuataannya, jika baik ke Surga dan jahat ke Neraka. Lalu bagaimana dengan Hindu? Sebenarnya dalam kitab-kitab Veda tidak mengenal istilah kiamat yang ada hanyalah "Melebur" yaitu mengembalikan unsur materi kesemula untuk melakukan penciptaan kembali. Berdasarkan Garuda Purana Ciri zaman kali yuga yaitu:
  1. Orang menjadi jahat dan kejam, iri hati kesombongan dan kekerasan merajarela dimana-mana.
  2. Banyak orang suka menipu, berbohong dan membunuh.
  3. Semua orang menjadi pemalas dan suka tidur
  4. Veda atau ajaran kebenaran tidak lagi dihormati.
  5. Para perampok dan pencuri begal memasuki kota
  6. Para Brahmana berhenti melakukan Tapa Brata melalui cara yg benar
  7. Kaum spiritual atau brahmana mengabdi kepada kaum Sudra yang kaya raya
  8. Para istri tidak taat kepada suaminya
  9. Tidak ada seorangpun memuja Sri Visnu.
  10. Orang-orang penuh nafsu dan kegelapan memuja para Dewa-dewa untuk mendapat kesaktian, ilmu gaib, mistik, ilmu hitam senjata-senjata sakti, kekebalan senjata yang dipakai untuk mencari nafkah dan merugikan orang lain.
Penjelasan dalam Bhagavata Purana 12.3.25 mengatakan bahwa "Dalam masa Kali-Yuga, manusia cendrung semakin rakus, berprilaku jahat (korup) dan tidak mengenal belas-kasihan. Mereka bertengkar satu dengan yang lain tanpa alasan benar. Mereka bernasib malang, diliputi beraneka-macam keinginan material dan sudra-dasottarah prajah, mayoritas tergolong sudra dan manusia tidak beradab."
Lebih lanjut dikatakan dalam Bhagavata Purana 12.3.30 "Kegiatan tipu-menipu dan berbohong, malas dibidang kerohanian, banyak tidur dan tindak kekerasan, kecemasan, kesedihan, kebingungan, ketakutan dan kemiskinan merajalela."
Tidak cukup sampai hanya disitu saja, penjelasan mengenai zaman kaliyuga juga disinggung dalam kisah mahabharata. Selama ini, semua orang mengenal mahabharata sebagai cerita yang menembus berbagai kalangan suku, maupun agama. Namun, jarang yang mengetahui bahwa dalam parwa mahabhara ada yang menjelaskan tentang ciri zaman kali yuga, lebih tepatnya dalam bagian Vana Parwa Bab 188 yang menjelaskan sebagai berikut:
  • Segala sesuatu di jagat ini penuh dengan kekacauan kekalutan dan tidak menyenangkan
  • Pemberian dana dan upacara hanya tinggal namanya saja
  • Tugas para Brahmana akan dipegang oleh golongan Sudra.
  • Golongan Sudra menjadi makmur
  • Orang-orang penuh dosa yang kaya raya bertindak sebagai raja-raja
  • Manusia akan berumur pendek dan tingginya akan berkurang.
  • Perasaan kemanusiaannya berkurang
  • Manusia-manusia menjadi kejam seperti binatang akan bertambah
  • Para wanita akan melakukan oral sek (memasukkan penis ke mulut)
  • Para Wanita akan banyak menjadi pelacur
  • Hasil Susu sapi akan berkurang
  • Bunga dan buah-buahan akan berkurang hasilnya
  • Burung burung gagak akan bertambah
  • Para Brahmana menjadi Materialistis
  • Orang-orang suci menjadi saudagar atau pedagang serta pengusaha
  • Para murid berani melawan kepada gurunya
  • Para penekun spiritual akan memelihara rambut dan kukunya tumbuh panjang
  • Tidak ada penduduk melaksanakan Catur Asrama dengan benar.
  • Hujan akan turun tidak pada musimnya
  • Para wanita umur 7-8 tahun akan banyak yang hamil dan pemuda-pemuda kecil akan menjadi ayah.
  • Para pemuda di usia 16 tahun sudah banyak yang beruban.
  • Orang tua akan berlagak sebagai para pemuda
  • Para istri akan suka berbohong kepada suaminya dan melakukan prostitusi walaupun suaminya masih hidup
  • Orang-orang akan mati kelaparan dan kanibal.
Dalam Bhagavata Purana 12.2.1 dikatakan bahwa "Tatas canudinam dharmah satyam saucam ksama daya kalena balina nanksyati, dharma (agama) beserta ke-empat prinsipnya yaitu satyam (kejujuran), saucam (kesucian diri), ksama (kesabaran) dan daya  (kasih-sayang) merosot dari hari ke hari karena pengaruh buruk Kali-Yuga."
Lebih lanjut juga dijelakan dalam Bhagavata Purana 12.3.30 "Yada mayanrtam tandra nidra himsa visadanam sa kalir tamasa smrtah, ketika kegiatan tipu-menipu (maya), bohong-membohongi (anrta), kemalasan spiritual (tandra), ketidak-insyafan pada diri (nidra), tindak kekerasan (himsa) dan kecenasan (visadanam) merajalela di masyarakat dunia, maka masa itu disebut Kali-Yuga, jaman kegelapan spiritual."

  Maha  Rishi Sukadeva Goshwami menjelaskan 24 Ciri zaman Kali Yuga kepada Raja Pariksit, sbb:
  1. Dharma merosot dan Adharma berkembang subur.
  2. Kualitas, moral dan hidup manusia merosot.
  3. Manusia bertabiat Asurik (jahat).
  4. Manusia munafik dan curang.
  5. Raja, kepala dan pejabat negara bermoral buruk dan rendah.
  6. Kekayaan material dan keniknatan indriawi menjadi tujuan hidup.
  7. Hukum dan keadilan ditentukan oleh kekuasaan.
  8. Perkawinan karena material dan sek berdasarkan prinsip suka sama suka.
  9. Segala urusan dan hubungan bisnis berlandaskan tipu-muslihat.
  10. Para brahmana sibuk dengan urusan mengenyangkan perut dan memuaskan kemaluan.
  11. Aturan hidup varna-asrama dharma dicampakkan.
  12. Manusia selalu berpikir keliru.
  13. Kekuasaan dicapai melalui kekuatan.
  14. Rakyat menderita karena bencana alam, kelaparan, beban pajak, penyakit dan kecemasan.
  15. Wanita hidup bebas dan tidak suci.
  16. Veda dimengerti dengan pola pikir atheistik.
  17. Kota-kota dikuasai para bandit.
  18. Sapi dibunuh untuk makanan.
  19. Majikan dan pelayan saling tidak setia.
  20. Laki-laki dikendalikan wanita.
  21. Orang-orang sudra menipu melalui praktek kerohanian.
  22. Manusia menjadi amat individualistik.
  23. Manusia dan alam terkena polusi.
  24. Manusia melalaikan Tuhan karena berwatak atheistik.

Ciri Zaman Kaliyuga (Kiamat Menurut Hindu) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
Posted by Maha Yuge
Maha Yuge Updated at: 13:22

2 komentar:

  1. Wooowww seram... semoga saja darma selalu menang melawan adarma dimulai dari memenangkan sifat" yang baik di dalam diri agar hidup bermanfaat bagi sesama dan semesta dan juga bermanfaat untuk Sang Pencipta, Om Swaha.

    ReplyDelete
  2. Kalau kita lihat sekarang, sepertinya tanda-tanda ini mulai terlihat kebenaranya. Semoga kita tetap memuja dewa wisnu di zaman yang penuh kekalutan ini

    ReplyDelete