Monday, 24 November 2014

Ringkasan Bhisma Parwa Part 5

13. Pandava Bersujud di Kaki Bhisma
Yudhistira tidak bisa berkata-kata dalam kesedihan. Ia tidak bedaya melawan kemarahan Bhisma. Yudhistira merasa sangat besalah pada saudara-saudara dan pasukannya karena banyak pasukannya yang menderita karena serangan panah-panah Bhisma. Krsna mencoba menenangkan Yudhistira karena Krsna sangat sayang pada Yudhistira. Mata Yudhistira penu denganair mata.

Pada suatu malam Pandava memasuki tenda Bhisma dan mereka memberi hormat padanya. Bhisma pun merasa senang melihat mereka datang. Mereka datanng ke tenda Bhisma dengan tujuan untuk menanyakan bagaimana mereka bisa menang dalam perang ini jika Bhisma masih hidup.

Yudhistira sangat sedih mendengar perkataan Bhisma karena Bhisma merelakan dirinya untuk dibunuh cucu-cucunya. Bhisma menitihkan air mata kebahagiaan dan Pandava terharu dengan air mata Bhisma. Pandava kembali ke perkemahan.

14. Shikandi di Barisan Depan
Hari kesepulh telah tiba. Hari itu adalah hari yang berbahagia bagi Bhismakarena ia akan mati pada hari itu. Arjuna sangat sedih tetapi ia memutuskan untuk bertindak. Pandava menyuruh Shikandi untuk memimpin pasukannya ke depan. Semua telah siap untuk menghadapi peperangan itu. Pandava memutuskan bahwa Bhisma harus mati hari itu.

Pasukan Kurava dipimpin oleh Bhisma seperti biasanya. Panah-panah Bhisma mulai berhamburan dari busur Bhisma. Shikandi mendekati Bhisma dan menantangnya. Bhisma tersenyum mengejek Shikandi. Shikandi menembakkan lima panah dan tajamnya pada Bhisma dan melukainya. Kaurava sedang merasakan bahaya yang sedang mengancam Bhisma.

Pasukan dari kedua belah pihak mendekati kereta Bhisma karena hanya hal itulah yang berati bagi kedua Pasukan. Pertanda-pertanda tidak menunjukkan hal yang baik bagi Kaurava. Asvattama segera menuju tempat dimana Bhisma berada untuk menyelamatkan Bhisma dari kepungan Pandava.

15. Kalahnya Bhisma
Tiba-tiba Bhisma muak dengan peperangan dan rantai pembunuhan yang sangat panjang. Bhisma menyuruh Yudhistira untuk segera mumbunuhnya karena ia telah kehilangan keinginan untuk hidup. Yudhistira meminta saudara-saudaranya untuk menyuruh Shikandi berhadapan dengan Bhisma sekali lagi. Shikandi behadapan dengan Bhisma. Arjuna dibelakang Shikandi.

Dalam benaknya Bhisma melihat Kunti dengan kesedihan di matanya. Krsna telah memperhatikan wajah Bhisma.Shikandi  mulai menembakkan panah-panhanya pada Bhisma. Bhisma tidak akan melawan. Dengan bibirnya yang terkatup agar tangisannya tidak terdengar. Arjuna menembakkan panahnya satu per satu pada Bhisma.

Arjuna sangat membenci dirinya sendiri dan Yudhistira tidak bisa melihat karena air mata yang membutakan matanya. Tubuh Bhisma dipenuhi dengan panah. Bhisma merasa senang karena ia telah dilukai oleh Arjuna dan bukan orang lain. Di tengah-tengah kegelisahannya Bhisma terbaring dengan mat tertutup, bersiap-siap untuk menunggu akhir hidupnya.

Pandava dan Karava semua berdiri mengelilinya dengan kepala tertunduk dan dengan penuh air mata. Malam telah tiba. Duryodhana duduk di sisi kakeknya. Bhisma mengatakan pada Duryodhana bahwa ia harus menghentikan peperangan ini. Melihat sangat menderita semuanya meninggalkannya satu persatu, setelah memberinya hormat dan menyentuh telapak kakinya. Sesaat kemudian Bhisma menutup matanya dan pikirannya tertuju pada dunia yang lebih tinggi. Ia melupakan semua penderitaan di dunia ini.

16. Radheya dan Bhisma
Radheya tercengang ketika ia mendengar bahwa Bhisma telah kalah. Dia hanya duduk berdiam di tendanya. Pada saat itu juga datanglah Duryodhana. Kedua sahabat ini saling memeluk. Radheya mempertaruhkan hidupnya demi Duryodhhana karena ia sangat berarti baginya.

Radheya dengan lankah cepat dan diam-diam menuju tempat dimana Bhusma terbaring. Ia bersujud dikaki Bhisma yang agung dan ia memeluk kakinya dengan tangannya. Radheya sangat sedih melihat tubuh Bhisma dipenuhi dengan panah. Bhisma membuka matanya.

Orang tua itu memeluknya dan mengucapkan selamat tinggal dan Rhadeya pun segera kembalike tendanya dan dengan cepat berbaring di samping Duryodhana. Mereka kembali tertidur hingga matahari kembali ke ufuk timur menyaksikan hari berdarah lainnya.

Ringkasan Bhisma Parwa Part 5 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
Posted by Maha Yuge
Maha Yuge Updated at: 13:28

0 komentar:

Post a Comment