Tuanku, lihatlah Bhima . ia duduk dibawah pohon, melihat angkasa . Tubuhnya kurus karena ia tidak bisa memakan akar-akaran dan buah-buahan hutan ia terlihat seperti orang yang tersesat lihatlah Arjuna tuanku Pandava yang berani yang tidak tertandingin oleh siapapun didunia ini, sekarang duduk sendiri melemparkan batu ke dalam danau.
Mereka bersedih dengan semua semua ini.Yudhisthira mendengarkan kata-kata ini ia berkata “aku merasa bahwa takdir lebih kuat dari apapun di dunia ini. kebenaran bagiku lebih dari semua kekayaan di dunia ini. pada akhir tahun ketigabelas, jika Duryodhana menolak untuk memberikan kerajaan kita yang telah ia curi dari kita, maka Bhima aku akan marah seperti yang kau inginkan. Aku akan mengeluarkan semua kemarahan dan kesedihanku yang telah tersimpan selama tiga belas tahun. Tidak ada seseorangpun yang percaya bahwa ini adalah Yudhisthira yang sama yang diam membisu di istana Kaurava dibawah hasutan-hasutan mereka. Tidak ada seorangpun yang bisa membuat aku berpaling dari dharma.
Bab 6. Perjalanan Arjuna ke Indrakila
Asvatthama adalah teman baik Dhuryodhana. Kalian tahu bahwa Radheya adalah jiwa dari sang raja. Semua berpihak pada Kaurava . para sesepuh, walaupun mereka sangat senang pada kalian memutuskan untuk tidak bertarung dengan kalian. Sekarang ,Radheya ,Drona dan Bhisma ketiganya adalah murid-murid Bhagavan Bhargava.
Indra memberikan astranya bila waktunya tiba ketika Dewa Sankara memberinya Pasupatanya. Ini adalah kata-kata indra. Lalu Yudhisthira mengutus arjuna untuk pergi ke utara . ia harus menyenangkan hati dewa sankara dengan penebusan dosanya. Dan merekapun menyuruh arjuna mempersiapkan diri untuk berperang mulai sekarang.
Yudhisthira berkata “ Engkau adalah harapan satu-satunya arjuna . aku bergantung padamu untuk memenangkan perang ini. Engkau harus mengalahkan Bhisma, Drona dan Radheya, tiga murid dari Bhargava yang agung. Hari itu adalah tahun keenam dari masa pembuangan mereka. Dan Arjuna pun bersiap megadakan perjalanan ke utara dan meninggalkan saudara-saudaranya.
Thursday, 15 January 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment