Mengapa lahir diluar nikah tidak diperbolehkan? Sebenarnya adakah contoh-contoh cerita yang dipakai sebagai referensi tentang hal itu? Berikut ini akan dibahas tentang hal tersebut. Banyak orang yang meremehkan soal mantra sebelum melakukan senggama. Padahal, langkah ini begitu penting dan memang mengacu pada sastra agama. Di Amerika, ada hasil penelitian bahwa anak-anak yang lahir dari hasil perkosaan, sangat potensial untuk menjadi seorang penjahat. Jadi, ketika terjadi pertemuan itu, tentulah mereka tidak mengucapkan mantra suci. Namanya saja perkosaan, cinta sama cinta saja tidak, apalagi mengucapkan mantra.
Kelahiran Rahwana (Hubungan Diluar Nikah)
Hal itulah yang membuat Hindu melarang adanya hubungan diluar nikah. Hal itu diceritakan dalam kisah Ramayana. Ketika Rahwana dan Surpakanaka lahir dari hubungan yang penuh nafsu birahi. Dewi Sukesi dan Rsi Wisrawa yang menjadi orang tua mereka pada mulanya tak ada niat untuk melakukaan pernikahan. Rencananya, Dewi Sukesi mau dijodohkan dengan Danapati, putra Wisrawa. Namun, dalam perjalanan pulang, Wisrawa dan Sukesi malah saling jatuh cinta. Hanya anaknya yang keempat betul-betul sempurna yaitu Wibisana, karena ia dilahirkan setelah kedua orangtuanya benar-benar sadar sebagai suami-istri.
Akibat Salah Mengucapkan Mantra Saat Senggama
Pernahkah terpikirkan dibenak anda apakah yang terjadi jika seseorang ketika berhubungan badan salah dalam mengucapkan mantra? Kisah ini juga diceritakan dalam Ramayana, yaitu tentang kelahiran Asthawakra. Fisik anak ini cacat dengan delapan benjolan, karena itulah diberi nama Asthawakra. Cacatnya Asthawakra, tak lain karena saat melakukan hubungan cinta, orangtuanya delapan kali mengalami kesalahan dalam mengucapkan mantra. Namun meskipun cacat, anak ini terkenal begitu cerdas. Dalam usianya yang baru belasan tahun, ia telah menjadi guru raja Janaka dan dihormati para cendekiawan senior.
Cara Berhubungan yang Benar
Menurut lontar Smara Kriddha Laksana, sebelum melakukan senggama, mantra yang diucapkan yaitu; ''Om krong karetaya sampurana Dewa Manggala ya namah''. Selain itu, kedua pasangan juga harus melaksanakan brata atau pantangan dengan tidak membunuh makhluk hidup dan hati selalu cinta damai. Sejumlah pantangan lain yang harus dilakukan istri maupun suami, juga dipaparkan dalam buku ini.
Penulis : Wayan Supartha.
0 komentar:
Post a Comment