Om Swastiyastu "Om Avignam astu namo siddham, Om Shiddirastu tat astu namah"
Banyak umat Hindu yang belum mengetahui, bahwa hubungan ilmu Ilmiah dengan Veda itu ada. Sehingga bukti Sains dalam Veda perlu dijelaskan kepada masyarakat dengan tujuan umat Hindu mengetahui isi kitab suci mereka yang sebenarnya bukanlah hanya sekedar kepercayaan semata. Selain itu, banyak umat sedharma yang mendalami ilmu ilmiah seperti fisika, kimia, biologi, justru kepercayaan mereka berkurang terhadap kitab suci Veda. Untuk itulah tulisan ini dibuat, semoga bermanfaat.
Penerapan ilmu agama dalam kehidupan masyarakat Hindu yang terbukti secara objektif dalam Stetasvatara Upanisad V.3.5: “Pembedaan tiap jenis menjadi spesiesnya dan setiap spesies menjadi anggota (family) keberadaan tertinggi menyerapnya dan kembali memunculkannya, memperlengkapinya masing-masing dengan ciri-ciri yang berbeda dan membawa mahluk-mahluk ini menuju kesempurnaan [1].
Banyak umat Hindu yang belum mengetahui, bahwa hubungan ilmu Ilmiah dengan Veda itu ada. Sehingga bukti Sains dalam Veda perlu dijelaskan kepada masyarakat dengan tujuan umat Hindu mengetahui isi kitab suci mereka yang sebenarnya bukanlah hanya sekedar kepercayaan semata. Selain itu, banyak umat sedharma yang mendalami ilmu ilmiah seperti fisika, kimia, biologi, justru kepercayaan mereka berkurang terhadap kitab suci Veda. Untuk itulah tulisan ini dibuat, semoga bermanfaat.
Penerapan ilmu agama dalam kehidupan masyarakat Hindu yang terbukti secara objektif dalam Stetasvatara Upanisad V.3.5: “Pembedaan tiap jenis menjadi spesiesnya dan setiap spesies menjadi anggota (family) keberadaan tertinggi menyerapnya dan kembali memunculkannya, memperlengkapinya masing-masing dengan ciri-ciri yang berbeda dan membawa mahluk-mahluk ini menuju kesempurnaan [1].
Dalam
Reg Veda II,11.20 “Avartayat suryo na
cakram”, artinya matahari berputar seperti sebuah roda pada sumbunya
(matahari yang mengelilingi bulatannya). (Maswinara,
2008: 465-466). Lebih lanjut dalam Yajur Weda III.6: “Ayam gauh prsnir akramid, asadan mataram purah, pitaram caprayam svah”,
artinya: bumi yang berbintik-bintik ini ada dan berputar dilangit seperti
seorang ibu, ia berjalan mengelilingi matahari sebagai seorang ayah [2].
Selanjutnya
Reg Veda VIII. 72.16 mengatakan: “Adhuksat
pipyusim isam urjam, suryasya sapta rasmibhih”, artinya, tumbuh-tumbuhan memperoleh energi dari cahaya matahari. Penjelasan:
tumbuhan dapat mengubah air (H2O)
dan karbondioksida (CO2)
menjadi gula dan oksigen (O2)
dengan adanya zat hijau daun (klorofil)
melalui bantuan sinar matahari (sinar biru dan sinar merah) yang disebut proses
fotosintesis.
Kemudian dikatakan juga pada
Atharvaveda VIII.7.10: “Ugra ya
visa-dhusanih osadhih”, artinya, tumbuh-tumbuhan menghancurkan pengaruh
atmosfir yang beracun. Dalam ilmu ilmiah ini terbukti benar, dimana saat siang
hari tumbuhan menyerap karbon dioksida (CO2)
yang beracun di atmosfer, lalu memprosenya dan mengeluarkan oksigen (O2) yang digunakan mahluk
hidup untuk bernafas.
Penerapan
ajaran agama Hindu terbukti secara ilmiah seperti dijelaskan alam Atharvaveda
XIII.2.32 dijelaskan bahwa “Ahoratre pari
suryam vasane”, Artinya: Siang dan malam adalah karena cahaya matahari.
Penjelasannya: terjadinya siang dan malam karena pengaruh dari cahaya matahari,
ketika bumi berputar pada porosnya (rotasi) selama 24 jam, maka salah satu sisi
bumi yang bentuknya bulat akan terang sementara yang berada pada sisi yang
berlawanan akan menjadi gelap [3].
Dalam Yajurveda XVIII.13 dikatakan bahwa “Hiranyam ca me, ayas,ca me, syamam ca me, loham ca me, sisam ca me, trapu ca me,” Artinya, Semoga kami mendapatkan logam-logam berikut yang terkandung di dalam bumi, yaitu emas, besi, tembaga, logam merah (tembaga), timah hitam, seng dan timah putih. Penjelasannya: adanya logam mulia seperti emas dan sebagainya telah ada dalam kitab suci Veda sebelum ditemukan oleh para peneliti. (Gautama, 2014)
Dalam Yajurveda XVIII.13 dikatakan bahwa “Hiranyam ca me, ayas,ca me, syamam ca me, loham ca me, sisam ca me, trapu ca me,” Artinya, Semoga kami mendapatkan logam-logam berikut yang terkandung di dalam bumi, yaitu emas, besi, tembaga, logam merah (tembaga), timah hitam, seng dan timah putih. Penjelasannya: adanya logam mulia seperti emas dan sebagainya telah ada dalam kitab suci Veda sebelum ditemukan oleh para peneliti. (Gautama, 2014)
Dalam Atharvaveda I.22.4 dikatakan “Atho haridravesu te, harimanam ni dadhmasi”
Artinya, Haridra (Curcuma longa linn)
menyembukan penyakit kuning. Ia juga menyembuhkan penyakit hati (liver). Penjelasannya: dalam ilmu kedokteran,
kandungan dari ekstrak Curcuma longa linn
dijadikan sebagai kapsul karena memiliki kandungan atiseptik yang dapat
menghambat pertumbuhan virus. (Gautama,
2014)
Lebih Laanjut dalam Atharvaveda
XIX.9.10: “Sam no grahas candramasah,
ayam adityas ca rahuna,” yang artinya, Semoga gerhana-gerhana matahari dan
rembulan mendatangkan keuntungan buat kami. Dalam gerhana-gerhana ini mereka
dibungkus oleh bayangan. Penjelasan: salah persepsi tentang bulan yang di
caplok oleh raksasa Kala Rahu. Kala = waktu dan raha = gelap. Jadi Kala Rahu
artinya waktu gelap yang terjadi di bumi akibat cahaya matahari terhalang oleh
bulan. (Gautama, 2014)
Kemudian dalam Reg Veda III.8.7
dikatakan bahwa “Te no vyantu varyam,
devatra ksetraradhasah” yang artinya, Semoga pemberian pupuk dapat
meningkatkan hasil panen kami. Penjelasannya: ternyata, sejak dahulu dalam Veda
sudah dipaparkan bahwa dengan penggunaan pupuk yang benar tanaman akan
mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dan akan menjadi lebih subur ketimbang
dengan tanaman yang tidak diberikan perlakukan apapun juga. (Gautama, 2014)
"Om Pawakanah Sarasvati, Vajbhir Vajinivati, Yadnam Vastu Diavasuh", Artinya: Om Tuhan sebagai wujudmu Dewi Ilmu Pengetahuan, berikanlah hamba kecucian dan kecerdasan.
"Om Pawakanah Sarasvati, Vajbhir Vajinivati, Yadnam Vastu Diavasuh", Artinya: Om Tuhan sebagai wujudmu Dewi Ilmu Pengetahuan, berikanlah hamba kecucian dan kecerdasan.
Referensi
[1] Maswinara,
I Wayan. 1998. Ilmu Pengetahuan dan
Spiritual Berdasarkan Veda. Surabaya: Paramita. Hal 145-146.
[2] Aninomous.
2012. Bukti Sains di Kitab Weda (Online).
www.Agamahindu9.wordpress.com. Diakses Pada Tanggal 14 Mei 2015.
[3] Gautama.
2014. Ilmu Sains Dalam Kitab Hindu (Online). Ngurahgautama.blogspot.com.
Diakses Pada Tanggal 15 Mei 2015
0 komentar:
Post a Comment