Yudhisthira berkata kepada Krsna “aku tidak ingin menyimpang dari jalan Dharma. Aku bermaksud untuk menjalani dua tahun ini. Rsi Markandeya mengunjungi mereka. Ia adalah tokoh yang sangat mereka kagumi ia adalah seorang pencerita yang sangat ahli. Krsna menyuruhnya untuk bercerita tentang jaman dahulu. Markandeya pun menceritakan banyak hal pada mereka , cerita-cerita yang melukiskan keagungan ilmu pengetahuan, kekuatan tapa, tentang inkarnasi Visnu sebagai seekor ikan saat banjir yang besar datang, inkarnasi dewa dalam wujud seorang anak kecil yang sedang tidur pada daun Asvattha, mengenai ciri-ciri yuga yang berbeda, Krta, Treta Dvapara dan Kali. Menceritakan tentang cerita Dundhumara, Kulvalasva, dan tentang Rsi Angirasa. Ia menceritakan kepada mereka tentang perang di surga dan bagaimana Kumara putra sankara memenangkan perang untuk para dewa.
Hari-hari Duryodhana yang damai semakin cepat berakhir. Ia berpikir bahwa tiga belas tahun adalah waktu yang lama. Tetapi bagian yang terpenting atas pembuangan Pandava sudah terlewati . Hanya tinggal dua tahun lagi. Ia harus memikirkan cara untuk memperpanjang tiga belas tahun ini. Suatu hari seorang Brahmana menceritakan tentang kesulitan-kesulitan yang telah Pandava tentang kekuatan Bhima, tentang arjuna dan pasupata yang ia dapatkan dari dewa sankara, tentang terbunuhnya Kalayeka Dan Nivatakavaca. Duryodhana Radheya dan sakuni dan Sakuni mencoba untuk meyakinkan sang raja bahwa mereka lebih kuat Dari Pandava.
Mereka pun memikirkan cara untuk mecelakai Pandava lagi. Ia mempuyai ide mereka berpura-pura untuk mengawasi sapi-sapi. Diwilayah Dwaitavanas sang raja mengijinkan tentang ide Ghosayatra. Dan dengan berat hati sang raja melepas kepergian mereka.
Bab 16. Ghosayatra Duryodana
Kaurava pergi ke Dwaitavana. Mereka mulai mengawasi sapi-sapi yang ada disana . ketika Duryodhana ingin berenang di danau itu. namun danau itu sudah digunakan oleh gandharva dan rombongannya . lalu Duryodhan mengirim pesan kepada gandharva untuk mengosongkan danau tersebut dan para nelayan pun menyampaikan kepada gandharva. Namun gandharva tidak memperdulikan perintah itu. ia hanya tertawa. Duryodhana sangat marah mendengar kesombongan gandharva . lalu ia mengumpulkan pasukan dan menuju kedanau dengan maksud bertarung dengannya. Pasukan Duryodhana ketakutan karena kekuatan gandharva . dan pasukan Duryodhana terancam kekalahan.
Dan rombongan Duryodhana yang masih tersisa ini datang ke asrama Yudhisthira dan meminta bantuan kepada Pandava. Bhima sangat senang dengan kejadian yang menimpa Duryodhana . ia berkata”ada orang lain yang melakukan apa yang seharusnya kami lakukan dari dulu orang yang jahat pada orang lain akan memetik kejahatannya itu. Yudhisthira tidak senang dengan cara Bhima yang senang dengan kejadian yang menimpa Duryodhana. Mendengar kata-kata kakaknya yang penuh dengan perasaan, bhima terdiam . ia mengerti apa yang dimaksudkan oleh Yudhisthira .Bhima malu karena kata-kata yang telah di ucapkan “seseorang melakukan apa yang harus kita lakukan
Thursday, 15 January 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment