Duryodhana tidak tahan dengan mendengar semua ini. air mata mengalir dari matanya. Duryodhana merasa terhina dihadapan Pandava . aku selalu bangga pada kemuliaan mereka. Pandava akan menertawaiku . aku tidak tahan. Aku akan mati. Ini adalah satu-satunya jalan untukku. Sakuni sementara itu datang ke tempat itu. ia melihat Duryodhana dengan senyuman senang . Ia berkata” Engkau sudah mendengar semua yang telah dikatakan oleh Radheya dan Dussasana . Tidaklah benar jika engkau terlalu memikirkan kejadian ini . Bunuh diri bukanlah tindakan seorang ksatriya . Engkau telah mendapatkan semua kekayaan dan kerajaan yang telah aku menangkan untukmu. Kesedihanmu bukanlah perbuatan yang jantan. Kejantanan tidak pernah dipengaruhi kejahatan . jangan kecewakan berkah yang diberikan oleh Pandava yang agung karena kesedihanmu.
Jika engkau yakin bahwa perbuatanmu selama ini sangatlah jahat terhadap sepupu-sepupumu, engkau bisa membalas kemuliaan mereka dengan tindakan yang bahkan lebih mulia. Durhyodhana tidak bisa dibujuk lagi oleh mereka. Ia memaksa mereka untuk pergi dan meninggalkan sendiri. Ia menebarkan rumput Kusa diatas tanah dan duduk diatasnya , melakukan meditasi yang sangat kusyuk. Malam itu duryodhana diatas kusa. Ketika ia sendiri ia merasa seperti kerasukan . Mungkin sisi jahat dalam dirinya berbicara padanya . kebaikan dalam dirinya telah hilang . Ia merasa bahwa seseorang mengatakan padanya “ Engkau akan menguasai bumi. Mengapa harus mati? Engkau memiliki Radheya, Dussasana ,Drona dan Asvatthama yang berperang untukmu
Bab18.Rajasuya Duryodhana
Pasukan Kaurava kembali ke kota. Kabar telah sampai terlebih dahulu sebelum mereka
sampai. Dalam ruang pertemuan Bhisma mencoba untuk berbicara pada Duryodhana. Radheya pergi dan melakukan penaklukan kepada raja-raja, persiapan sudah siap. Pembawaa pesan diutus kepada semua raja, mengundang mereka untuk menghadiri Rajasuya yang dilakukan oleh raja Kuru Duryodana.
Dussasaana mengutus seorang untuk membawa pesan ke Dwaitavana. Rajasuya itu di laksanakan dengan sangat meriah dan mewah oleh Duryodhana banyak. Banyak raja-raja yang menghadiri acara tersebut, kebanyaan dari Kurava yang ditaklukan oleh Radheya pada saat ia melakukan penakukan. Dhrtarastra sangat bahagia karena anaknya sudah melakukan rajasuya. Banyak orang yang membandingkan ini dengan Rajasuya yang di buat oleh Yudhistira di indrapastha. Rajasuya Yudhisthira jauh lebih mengesankan dari ini. Tetapi secara umum semuanya menatakan bahwa acara ini adalah acar yang besar dan semua hal ini di katakana kepada Dhrtarastha dan Duryodhana.
Thursday, 15 January 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment