Sebelum membaca Postingan di bawah ini, silahkan baca postingan sebelumnya DSINI karena postingan ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul “Bolehkah Berpolitik Dalam Hindu?” agar bisa mengerti jalan ceritanya secara runtut.
Sahadeva lalu bertanya, jika begitu Bhagavan Byasa, rakyat pasti akan mengikuti rajanya. Dan pernikahan satu istri lima suami ini akan menjadi tradisi. Apakah hal ini benar?
Bhagavan Byasa menjawab; Itu memang tidak benar Nakula, tetapi sebuah masalah yang besar sudah mengelilingi kalian. Kebenaran yang bisa ada di masa sulit, bisa dianggap sebagai bagian dari tanggung jawab mu. Berdasarkan hal tersebut, banyak tindakan yang seperti itu, yang mana dalam keadaan normal sekalipun itu di anggap dosa.
"Jika ada wanita lain yang menikah, terutama lebih dari satu orang, maka semua pria akan di takdirkan hidup di Neraka. Tapi, dalam keadaan kalian ini berbeda, maka solusinya bisa jadi sama”
Bima bertanya; jalan hidup macam apakah ini Bhagavan? Bagaimana mungkin istri adikku (Arjuna) dianggap seperti milikku sendiri, bukannya memberikan istri kepada kakak tertuaku (Yudhistira), sebagai akakku sendiri. Bagaimana bisa aku berbagi istri dengannya Bhagavan?
Sang Bhagavan lalu menjawab “Sebuah pasu yang diletakkan diantara ketiga tiang, maka patung yang Kuasa diletakkan dibawah pasu itu, patung itu sudah diamankan dari kelima arah. Pada siapakah patung tersebut terhubung Bima?”
Bima menjawab; kepada mereka semua, atau mungkin tidak satupun dari mereka. Bhagavan Byasa lalu mengatakan; itu hal yang sama, apakah mungkin kau hanya menganggap Draupadi sebagai pujaan saja dalam hidupmu? Ingatlah Bima, patung di kuil membutuhkan pasu dan juga tiangnya. Pasu dan tiangnya tidak menguatkan patung itu.
Penulis: Wasiwa
SUMBER: Kisah Mahabharata
Penulis: Wasiwa
SUMBER: Kisah Mahabharata
0 komentar:
Post a Comment