1) Nilai-nilai yang terkandung di dalam Wejangan Yajnavalkya
a) Yajnavalkya: Seorang Rsi yang bijaksana dan memiliki pengetahuan spiritual yang tinggi. Menjalani hidup sesuai dengan Catur Asrama. Membimbing seorang istri dengan mengajarkan ilmu pengetahuan tentang keabadian. Ia menjelaskan bahwa suami-istri yang saling mencintai, kedua orang tua yang menyayangi anaknya bukan karena keperluan masing-masing melainkan karena kita menemukan diri (pribadi) kita disana. Keberadaan mereka akan menyadarkan kita tentang keberadaan atman. Atman adalah yang pertama dan terakhir. Semua yang dapat dilihat dan tidak dapat dilihat adalah atman.
b) Maitreyi: Seorang istri yang setia yang selalu memiliki rasa ingin tahu tentang kebenaran sejatai (atman). Ia menolak diberikan harta kekayaan melainkan meminta suaminya untuk mengajarkan ilmu pengetahuan tentang keabadian.
c) Katyayani: seorang istri yang selalu sibuk dengan keduniawian.
2) Makna filosofi Wejangan Yajnavalkya
Seorang Suami yang membimbing istrinya dengan mengajarkan ilmu pengetahuan tentang hakekat pribadi (atman).
3) Komentar terhadap Wejangan Yajnavalkya
a) Kita mencintai istri/ suami, dan anak karena kita yakin mereka bisa menuntun kita ke pengetahuan spirit. Ketika akomodasi, banyak suami-istri termasuk anak-anak yang memiliki keterikatan terdapat duniawi yang sangat kental. Bagaimana caranya menuntun ke pengetahuan spirit?
b) Atman adalah yang pertama dan terakhir. Mengapa dikatakan demikian oleh Rsi Yadjavalkya, bukankah atman itu Ananda-anandi?
c) Rsi Yajnavalkya mengatakan bahwa semua yang dapat dilihat dan tidak dapat dilihat adalah atman. Mengapa atman dikatakan dapat dilihat, bukankah sifat-sifat atman tidak dapat terpikirkan?
d) Rsi Yajnavalkya menjelaskan kepada Maitreyi untuk memahami keberadaan atman dengan mengibaratkan seperti gelombang suara yang keluar dari genderang yang ditabuh. Bukankah atman memiliki sifat acintya, bagaimana bisa dijelaskan dengan getaran suara?
e) Atman dikatakan jiwa semua benda yang meresapi semua benda. Jika meresapi semua mahluk hidup, maka hal itu bisa dterima oleh logika saya. Tetapi atman disini dikatakan meresapi semua benda, sedangkan benda itu sendiri merupakan material yang berasal dari Prakerti dan atman itu sendiri adalah Purusa. Jadi menurut sepengetahuan saya ini sangat berbeda, bagaimana mungkin bisa disebut sama?
- Baca Juga: Pengertian Sanggah Kemulan atau Kamulan
Itulah wejangan Rsi Yajnavalkya yang harus kita baca dan renungkan untuk menambah wawasan kita semua, khususnya bagi umat yang beragama Hindu.
0 komentar:
Post a Comment